BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Internet
kini sudah menjadi kebutuhan semua orang dari berbagai kalangan. Tidak
hanya sekedar dipakai saat diperlukan saja, tapi juga sudah menjadi candu
bagi para pemakainya. Dari waktu ke waktu perkembangan & peminatnya
bertambah sangat pesat. Dahulu, internet digunakan hanya untuk keperluan
e-mail, chatting, mencari tugas atau menyelesaikan pekerjaan kantor yang
tertunda. Sekarang, fungsinya sudah sangat luar biasa berkembang.
Seperti: blogging, online earning, internet marketing, publicbranding, advertising, dan
segala macam aktivitas social media lainnya.
Dengan adanya internet maka halangan untuk mendapatkan infomasi
secara jarak dan waktu dapat dihilangkan. Sekarang yang menjadi persoalan adalah biaya untuk mengakses
internet masih dinilai terlalu mahal. Di Warnet (warung internet) misalnya,
untuk satu jam pemakaian tiap user akan dikenai biaya sekitar Rp.4.000,- hingga
Rp. 6.000,- tergantung fasilitas yang disediakan. Biasanya Makin mahal biaya
yang dikenakan maka koneksinya makin cepat.
Jika kita berlangganan internet untuk skala rumah tangga yang
menggunakan modem dengan jalur telepon biaya yang dikeluarkan juga masih mahal.
Mulai dari cost untuk berlangganan dengan ISP (Internet service provider) hingga
biaya internet itu sendiri.
Dari berbagai masalah tersebut maka kami
berinisiatif untuk membuat
akses internet secara bersama-sama yang murah. Jaringan
layanan ini kemudian dikenal dengan istilah RT/RW-Net. RT/RW-Net
adalah
suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suatu perumahan atau blok dapat
saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari RT/RW-Net adalah
memberdayakan pemakaian internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24
jam sehari selama sebulan dan biaya yang akan dikeluarkan akan murah karena
semua biaya yang timbul mulai dari biaya pembangunan infrastruktur, operasional
dan biaya langganan akan ditanggung bersama.
Konsep RT/RW-Net sebetulnya
sama dengan konsep Warnet, pemilik warnet akan membeli atau menyewa pulsa atau
bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan
Telkom, CBN atau Indonet, lalu dijual kembali ke pelanggan yang datang menyewa
komputer untuk bermain internet baik untuk membuka Email, Chating, Browsing, dan
hal lainnya.
Teknologi yang akan
digunakan untuk menghubungkan semua komputer yang tersambung yakni dengan
Wireless WiFi. Sedangkan untuk koneksi internet akan menggunakan layanan Telkom
yakni Speedy.
Adapun target pemasaran pemasangan RT/RW-Net
ini pertama-tama akan
dikhususkan di tempat-tempat padat penduduk seperti perumahan atau BTN serta
akan lebih diutamakan pada wilayah yang dimana terdapat banyak rumah kontrakan
(kos) mahasiswa. Sehingga pemasangan jaringan ini dapat digunakan secara
optimal bagi para masyarakat. Untuk perkembangan selanjutnya jika target
pemasaran telah dicapai sekitar 60 % maka pemasangan jaringan ini akan
diperluas pada sekolah-sekolah baik itu SD, SMP serta SMA agar para siswa dapat
menggunakan jaringan internet murah di wilayah sekolah mereka.
1.2
Tujuan
1.
Mempermudah pelajar, mahasiswa dan pekerja
untuk mendapatkan akses internet secara
mudah dan efektif.
2. Turut serta dalam pengembangan internet murah
dimasyarakat.
3.
Meningkatkan
mutu SDM masyarakat sekitar dalam mengenal dan menerapkan teknologi dalam
kehidupan sehari-hari.
1.3
Manfaat
1.
Pelajar,
mahasiswa dan pekerja dapat dengan mudah mengakses internet di rumah
masing-masing tanpa harus ke warnet ataupun penyedia jaringan hotspot.
2.
Masyarakat akan
lebih sadar untuk pentingnya adanya jaringan internet murah di lingkungan
mereka.
3. Pengetahuan
dan kreatifitas masyarakat akan bertambah karena adanya layanan internet
dilingkungannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata
wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan,
berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal,
bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Definisi atau pengertian
kewirausahaan sebenarnya
sangat beragam menurut beberapa pendapat. Akan tetapi makna dari pengertian
kewirausahaan itu tidak jauh berbeda. Kewirausahaan adalah sikap, jiwa,
dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bemilai dan
berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan
sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta,
berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan
dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa dan
sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
Dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu ke minggu selalu mencari peluang
untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan
berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua
peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil
memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk
meningkatkan kehidupannya. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering
digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Melalui pengertian tersebut terdapat
empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni :
1.
Proses berkreasi
yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan
nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang
akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2.
Komitmen yang
tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus
dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi
yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3.
Memperkirakan
resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi berkisar
pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh
reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan
yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya
dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
Dari beberapa konsep yang ada pada
6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut (Suryana,2003:13) yaitu:
1.
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad
Sanusi, 1994).
2.
Kewirausahaan
adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability
to create the new and different) (Drucker, 1959).
3.
Kewirausahaan
adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4.
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase)
dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5.
Kewirausahaan
adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu
yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6.
Kewirausahaan
adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah
ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
2.2 Internet
Internet singkatan dari (interconnection-networking)
yaitu sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara
satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapaun standar yang digunakan
disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Komputer yang terhubung ke
internet dapat melakukan aktifitas pertukaran data dengan cepat.
Internet pertama kali muncul di
Amerika Serikat yang di gagas oleh Departemen Pertahanan pada tahun 1969,
melalui proyek ARPA disebut juga ARPANET (Advanced Research Project Agency
Network). Dalam proyek tersebut mereka menunjukan bahwa dengan menggunakan
perangkat hardware dan software berbasis UNIX, komunikasi bisa dilakukan dengan
jarak yang tak terbatas melalui saluran telepon.
Dalam proyek ARPANET terbentuklah
cikal bakal TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) seperti
sekarang ini. Mereka merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar
informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar. Pada masa itu
Internet di tujukan untuk kepentingan militer, namun seiring berjalanya waktu
Internet pun berkembang untuk pendidikan dan umum.
Tahun 1972,
Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun
yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung
menjadi populer. Hari bersejarah berikutnya adalah
tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari
Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih
dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.
Pada tahun
1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau
Domain Name Server. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah
melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke
jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih. Tahun 1988, Jarko
Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet
Relay Chat. Setahun sesudahnya pengguna kembali melonjak 10 kali lipat sekitar 100.000
pengguna terhubung.
Pada tahun
1990 bisa di anggap tahun yang paling bersejarah dalam dunia internet, ketika
Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah
antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu.
Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.
Aplikasi
World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet.
WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam aplikasi dan
konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di internet. Sejak
saat itu pertumbuhan pengguna internet meroket menjadi jutaan bahkan sampai
saat ini hampir seluruh dunia terhubung ke internet.
2.3 Wireless
LAN
Jaringan lokal tanpa kabel atau
WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana media transmisinya
menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared (IR), untuk memberi sebuah
koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area disekitarnya. Area jangkauannya
dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor
yang lain dan berlainan gedung. Piranti yang umumnya digunakan untuk jaringan
WLAN termasuk di dalamnya adalah PC, Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain
sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya,
pengguna mobile bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail.
Sejarah wireless LAN diawali sekitar tahun 1970
pada University of Hawaii, di bawah kepemimpinan Norman Abramson,
dikembangkan untuk pertama kalinya sebuah komunikasi jaringan komputer dengan
menggunakan biaya rendah seperti ham radio, bernama ALOHAnet.
Termasuk tujuh komputer yang digunakan dengan Topologi bintang
sistem bi-directional lebih dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan
komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran telepon.
Pada
awal-awal sejarah Wireless LAN, penemuan perangkat WLAN
aslinya sangat mahal yang hanya dapat digunakan sebagai alternatif
dimana pengkabelan sangat sulit atau tidak dimungkinkan untuk instalasi
LAN. Pengembangan pertama meliputi solusi spesifik industri and protokol proprietary,
tetapi pada akhir 1990-an digantikan dengan standar, versi jenis utama dari
IEEE 802.11 (Wi-Fi). Sebuah alternative ATM, seperti teknologi standar 5 GHz,
HIPERLAN, sejauh ini tidak berhasil di
pasaran, dan dengan dirilisnya piranti yang lebih cepat 54 Mbit/s 802.11a
(5 GHz) dan standar 802.11 g (2.4 GHz).
Pada
November 2006, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation
(CSIRO) memenangkan sengketa hukum di pengadilan federal Texas AS ,melawan
Buffalo Technology, sebuah pabrikan asal AS yang telah gagal membayar
royalti wireless LAN CSIRO, yang mengajukan hak patennya pada tahun 1996.
CSIRO saat ini terlibat dalam kasus-kasus hukum dengan perusahaan-perusahaan
komputer termasuk Microsoft, Intel, Dell, HP dan Netgear yang berpendapat bahwa
hak paten tidak sah dan harus meniadakan pembayaran royalti kepada
CSIRO untuk produk-produk berbasis Wirelss LAN.
2.4 RT/RW
Net
RT/RW-Net
adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW melalui
media kabel atau Wireless 2.4 Ghz dan Hotspot Akses sebagai sarana komunikasi
rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah. Pemanfaatan
RT/RW Net ini dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif
bagi warga untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan
polling ataupun pemilihan ketua RT/RW dan lain-lain yang bebas tanpa dibatasi
waktu dan jarak melalui media e-mail/chatting/web portal, disamping fungsi
koneksi internet yang menjadi fasilitas utama.
Gambar
2.1 Model Jaringan RT/RW-Net
Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun
1996-an oleh para
mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang
menyambungkan kos-kosan mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan
AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB.
Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie
talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps. Namun Implementasi yang
serius dari RT/RW-net dilakukan pertama kali oleh Michael Sunggiardi di
perumahannya di Bogor sekitar tahun 2000-an.
mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang
menyambungkan kos-kosan mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan
AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB.
Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie
talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps. Namun Implementasi yang
serius dari RT/RW-net dilakukan pertama kali oleh Michael Sunggiardi di
perumahannya di Bogor sekitar tahun 2000-an.
Wireless
Internet, RT/RW-Net dan VoIP Rakyat di perkantoran atau di gedung perkantoran
dan bisnis bahkan tempat-tempat perbelanjaan, wireless Intenet ini sebenarnya
sudah menjadi hal yang biasa (WiFi, Hotspot), meski pun menggunakan cara yang
berbeda-beda. Wireless Internet adalah sebuah feature atau perkembangan lebih
lanjut dari Local Area Network (LAN). Kemudian akses wireless Internet ini
menjadi popular dengan sebutan RT/RW-Net, karena memang dimanfaatkan banyak
oleh netter di
sebuah Rukun Tetangga hingga Rukun Warga. Banyak yang ikut barisan ini untuk
mengembangkan RT/RW-Net dengan menyediakan petunjuknya di berbagai situs di
Internet). Beberapa perusahaan IT di berbagai situs pun menawarkan jasanya membuatkan RT/RW-Net bagi sebuah komunitas yang malas mempelajari cara membuat RT/RW-Net. Penting untuk direnungkan oleh semua orang adalah teknologi wireless.
Internet pada pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz memungkinkan percepatan
pembangunan infrastruktur internet luar ruang secara swadaya masyarakat indonesia tanpa ketergantungan pembiayaan dari pihak luar.
sebuah Rukun Tetangga hingga Rukun Warga. Banyak yang ikut barisan ini untuk
mengembangkan RT/RW-Net dengan menyediakan petunjuknya di berbagai situs di
Internet). Beberapa perusahaan IT di berbagai situs pun menawarkan jasanya membuatkan RT/RW-Net bagi sebuah komunitas yang malas mempelajari cara membuat RT/RW-Net. Penting untuk direnungkan oleh semua orang adalah teknologi wireless.
Internet pada pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz memungkinkan percepatan
pembangunan infrastruktur internet luar ruang secara swadaya masyarakat indonesia tanpa ketergantungan pembiayaan dari pihak luar.
BAB III
RENCANA ANGGARAN BIAYA
3.1
Pengertian
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya adalah
merencanakan sesuatu bangunan dalam bentuk dan faedah dalam
penggunaanya,beserta besar biaya yang diperlukan dan susunan-susunan
pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan kerja dalam bidang
teknik.Dimana Rencana Anggaran biaya merupakan perkiraan perhitungan
biaya-biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi
sehingga diperoleh biaya total yang diperlukan untuk tahap penyelesaian proyek
pekerjaan konstruksi. Rencana anggaran biaya dihitung berdasarkan gambar-gambar
rencana dan spesifikasi yang mudah ditentukan serta upah tenaga kerja dan alat
kerja.Dalam proses konstruksi, estimasi meliputi banyak hal yang mencakup
bermacam-macam maksud dan kepentingan bagi berbagai manajemen dalam organisasi.
Dimana konsultan atau juga
pembiayaan, menentukan kelayakan ekonomi proyek, mengukur produktivitas kerja,
menghitung perpajakan, asuransi, serta maksud-maksud evaluasi penting lainya.
Dalam pembuatan RAB perencana akan membuat penaksiran harga barang dan upah,
Penaksiran anggaran biaya sangat diperlukan dalam perhitungan rencana anggaran
biaya, dimana bisa disebut pemberi tugas menggunakanya sebagai alat bantu untuk
menentukan biaya investasi modal yang harus ditanam, mengatur pengertian dari penaksiran anggaran biaya
adalah suatu proses perhitungan volume pekerjaan, harga-harga bahan yang
diperlukan dalam pekerjaan konstruksi. Anggaran biaya suatu proyek yang
memiliki nilai besar, terdapat beberapa segmen pekerjaan yang biaya
pengerjaannya memiliki pengaruh yang besar pada biaya proyek secara
keseluruhan. Biaya pada segmen-segmen pekerjaan tersebut dipengaruhi dari
beberapa aspek, diantaranya dilihat dari segi bahan, cara pengerjaan, jumlah
tenaga kerja, waktu pelaksanaan dan lain-lain.
Aspek pembiayaan yang besar menjadi
pusat perhatian untuk dilakukan
analisa kembali dengan tujuan untuk mencari penghematan.
analisa kembali dengan tujuan untuk mencari penghematan.
3.2
Estimasi
Biaya
·
Biaya bulan pertama
No.
|
Uraian
|
Kuantitas
|
Harga
(Rp.)
|
Jumlah
(Rp.)
|
|
1
|
Peralatan usaha
|
|
12.150.000
|
||
Tower Triangel
|
1
|
2.500.000
|
2.500.000
|
||
Akses Point
|
1
|
1.500.000
|
1.500.000
|
||
Router
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
||
Antena Grid 24 db
|
1
|
750.000
|
750.000
|
||
Antena Omni
|
1
|
500.000
|
500.000
|
||
Toolkit (obeng,tang,pemotong)
|
1
|
500.000
|
500.000
|
||
Komputer Server
|
1
|
4.000.000
|
4.000.000
|
||
UPS 300 W
|
1
|
400.000
|
400.000
|
||
Kabel coaxial
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
||
2
|
Peralatan kantor
|
|
875.000
|
||
Meja
|
1
|
300000
|
300000
|
||
Kursi Lipat
|
1
|
75000
|
75000
|
||
Rak/Lemari Server
|
1
|
500000
|
500000
|
||
3
|
Biaya Operasional
|
650.000
|
|||
Bandwidth
|
1
|
500000
|
500000
|
||
Print Brosur
|
1
Rim
|
150000
|
150000
|
||
4
|
Pembayaran Pegawai
|
|
150.000
|
||
Bayar Tukang
|
1
|
150000
|
150000
|
||
5
|
Biaya Tak Terduga
|
200.000
|
|||
TOTAL
|
13.935.000
|
Biaya yang harus di
keluarkan untuk bulan pertama yaitu :
Biaya pembelian alat +
biaya perizinan usaha = 13.935.000 + 1.000.000
= 14.935.000
·
Biaya Operasional Bulan kedua dan seterusnya :
No.
|
Uraian
|
Kuantitas
|
Harga
(Rp.)
|
Jumlah
(Rp.)
|
1
|
Tukang
|
1
|
150.000
|
150.000
|
2
|
Alat Tulis
|
1
|
100.000
|
100.000
|
3
|
Bandwidth
|
1
|
500.000
|
500.000
|
4
|
Listrik
|
1
|
50.000
|
50.000
|
Total
|
800.000
|
3.3
Keuntungan
· Rancangan Keuntungan
No.
|
Uraian
|
Bulan
Ke -
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Jumlah User
|
5
|
10
|
15
|
2
|
Registrasi
|
500.000
|
500.000
|
500.000
|
3
|
Biaya Langganan
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
|
Total
|
3.000.000
|
6.000.000
|
9.000.000
|
Usaha pembuatan jaringan RT/RW-net yang
akan di jalankan merupakan
dari hasil kerja sama antara 5 orang mahasiswa. Keuntungan yang diperoleh akan
dibagi rata dengan para pembuat usaha. Karena usaha dijalankan oleh 5 orang
maka keuntungan akan dibagi lima berdasarkan keuntungan yang didapatkan tiap
bulannya. Untuk perhitungannya yaitu sebagai berikut :
Untuk
bulan pertama total keuntungan didapatkan Rp. 3.000.000, untuk biaya bandwidth
sebesar Rp. 500.000, maka dibulan pertama didapatkan Rp. 2.500.000,
=
500.000
Untuk
bulan kedua total keuntungan didapatkan Rp. 6.000.000, untuk biaya bandwidth
sebesar Rp. 500.000, maka dibulan pertama didapatkan Rp. 5.500.000,
=
1.100.000
Dan begitu seterusnya;
3.4
Launching usaha
Untuk launching pembuatan usaha
RT/RW-Net kami akan membuka kantor sekaligus tempat server di jalan Bunga Duri
I No. 11, pada launching usaha selama seminggu jika ada pelanggan yang ingin
memasang pelayanan jasa internet maka akan diberikan free biaya registrasi
(gratis antena) untuk 10 pelanggan pertama.
No.
|
Nama Jadwal
|
Waktu pelaksanaan
|
Tempat pelaksanaan
|
1
|
Promosi usaha
-
Penyebaran brosur
-
Sosialisasi
|
2 minggu sebelum launching
|
Media cetak
|
2
|
Launching
-
Opening
-
Masa promo
|
Rabu, 2 Juli 2013
2 Juli – 9 juli 2013
|
Bunga Duri I No. 11
|
BAB IV
RENCANA
PENGEMBANGAN USAHA
4.1
Strategi
Pengembangan Usaha
4.1.1
Strategi
Pemasaran
Strategi pemasaran praoperasional
adalah dengan melakukan promosi melalui brosur, dan pamphlet di sekitar wilayah
yang akan kita gunakan untuk usaha RT/RW Net. Sehingga kita dapat mengumpulkan
data calon pelanggan, dan dapat mengurangi resiko biaya yang terlalu besar
dalam pembelian alat.
Strategi pemasaran pasca operasional
adalah dengan memberikan pelayanan peningkatan mutu serta kualitas layanan
kepada pelanggan RT/RW Net. Kita juga mempersiapkan tenaga yang handal, cepat
dan cekatan dalam menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan
RT/RW Net. Sehingga kita dapat menjaga keutuhan dan meningkatkan jumlah
pelanggan RT/RW Net.
4.1.2
Strategi Promosi
Usaha pembuatan jaringan RT/RW-Net ini merupakan sebuah usaha yang bergerak di
bidang pelayanan jasa internet
murah. Usaha ini
menawarkan jasa
yang berkualitas serta telah
memiliki izin untuk membangun
usaha dari pemerintah. Visi
dan Misi dari usaha kami adalah :
VISI
·
Membangun
provider RT-RW NET yang dapat Memberikan kesempatan kepada masyarakat luas
untuk mendapatkan akses Internet yang murah dengan cara swadaya
MISI
·
Membangun
infrastruktur jaringan secara swadaya
·
Membangun
aplikasi di lingkungan RT-RW yang bersangkutan
·
Merawat dan
mengembangkan jaringan yang sudah ada
Strategi yang akan kami
gunakan pada usaha ini antara lain :
a. Bekerja
sama dengan PT. Telkom dalam penyediaan bandwith internet.
b. Bekerja
sama dengan Pengurus RT atau RW dilingkungan setempat apabila ada warganya yang
ingin memiliki koneksi ke Internet.
c. Bekerja
sama dengan para pemilik tempat kost dengan system persentasi
d. Bekerja
sama dengan lembaga-lembaga pendidikan atau lembaga lainnya yang ada
dilingkungan kami untuk melakukan pelatihan atau training mengenai Internet
ditempat kami.
e. Membuat
pamlet-pamlet, memasang iklan dikoran, radio. Kemudian kami juga akan membuat
brosur dan disebarkan pada masyarakat lingkungan sekitar agar menjadi bahan
pertimbangan mereka untuk menggunakan layanan yang kami berikan. Tampilan
brosur yang akan kami buat adalah sebagai berikut :
Contoh Brosur
4.1.3
Strategi
SDM
Sumber Daya Manusia juga memegang peranan penting dalam mengembangkan suatu
usaha. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat memberikan dampak positif
bagi usaha itu sendiri. Untuk itu, sebelum menerima dan mempekerjakan karyawan,
kami terlebih dahulu telah melakukan wawancara kepada para pelamar pekerjaan.
Yang selanjutnya, setelah lulus dalam proses wawancara, maka tahap selanjutnya
adalah memberikan pelatihan/training kepada para karyawan.
Untuk menjalankan usaha awal bisnis
ini dibuthkan minimal 3orang pengelola
yang memiliki skill mengelola jaringan internet dan melayani kebutuhan
pelanggan. Sedangkan pegawai lepas atau tetap bisa dibutuhkan pada saat-saat
tertentu untuk membantu sdm pengelola. Seperti ketika jumlah pelanggan makin
banyak dan jaringan internet makin besar.
Hasil dari pengalaman kami dan
juga anggota komunitas internet hotspot lainnya, cukup dibutuhkan tenaga 2-3
orang untuk mengelola jaringan hingga mencapai 100 pelanggan.
4.1.4
Strategi
Keuangan
Salah satu tujuan penting dalam keuangan adalah
pencapaian Return On Assets (ROA – tingkat pengembalian aset) yang tinggi.
Dalam mejalankan sebuah usaha maka memanage keuangan dengan baik adalah salah
satu keharusan. Untuk itu, penghasilan yang didapatkan dari usaha pembuatan
jaringan RT/RW-Net ini akan dikalkulasikan dengan baik sehingga dapat mencapai
target yang telah ditentukan tiap bulannya. Selain itu, selalu melakukan
evaluasi keuangan setiap seminggu sekali sehingga dapat melihat grafik
pendapatan yang diperoleh dari usaha yang dijalankan.
4.2
Tahap-tahap
Pengembangan Usaha
Uraian |
bulan ke -
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
|
Pencarian
tempat strategis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengurus
surat izin usaha dari pemerintah & menjalin kerja sama dengan PT. TELKOM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Melengkapi
alat dan bahan pembuatan jaringan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Perancangan
dan pembuatan server jaringan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Testing
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Melakukan
Promosi dan Iklan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Launching
& opening
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1. Membangun jaringan RT/RW Net mempunyai banyak
kelebihan, selain mendapatkan internet yang murah dan unlimited kita dapat
mempererat persaudaraan antar tetangga
2. Biaya untuk membangun jaringan RT/RW Net relatif
murah, semakin banyak yang ikut berpartisipasi maka semakin murah biaya yang
dikeluarkan.
3. Tujuan dibangunnya internet ini adalah
mempermudah masyarakat untuk mengakses internet agar tidak tertinggal lagi
dengan bangsa yang lebih maju.
4. Dengan peralatan yang sederhana seperti wajan
bolik pun kita dapat mengakses internet.
5.2
Saran
Setelah
proposal ini dibuat dan dibaca oleh masyarakat,
diharapkan tidak ada lagi penghalang bagi masyarakat untuk menggunakan intenet.
Dan alangkah baiknya jika penerapan jaringan RT/RW Net ini dapat dinikmati oleh
banyak masyarakat di Indonesia. Sehingga diperlukannya sharing ilmu baik
melalaui dunia internet maupn seminar-seminar yang di adakan di masyarakat
umum, pelajar, mahasiswa, maupun pegawai. Proposal ini hanya membahas masalah
pembangunan infrastrukturnya, diharapkan nantinya lebih kepada membahas baik
dari segi keamanan ataupun perangkatnya
lebih jauh.
0 comments:
Post a Comment